News Breaking
Live
wb_sunny

Breaking News

"Aku Bagaimana prasangka hamba-Ku kepada-Ku." (Hadits Qudsi).

"Aku Bagaimana prasangka hamba-Ku kepada-Ku." (Hadits Qudsi).

"Aku Bagaimana Prasangka Hamba-Ku kepada-Ku." (Hadits Qudsi). 


Nuansamedianews.com - "Aku Bagaimana prasangka hamba-Ku kepada-Ku." (Hadits Qudsi). Ini berarti Allah akan memberikan balasan sesuai dengan prasangka hamba-Nya kepada-Nya. Jika hamba berprasangka baik kepada Allah, maka Allah akan memberikan balasan kebaikan. Sebaliknya, jika hamba berprasangka buruk, maka Allah akan memberikan balasan keburukan. 

Berbaik sangka kepada Allah merupakan keyakinan dan kepercayaan bahwa apa pun yang terjadi dalam hidup, baik suka maupun duka, memiliki hikmah dan tujuan yang baik dari Allah. Dalam Islam, berbaik sangka atau husnudzan merupakan sikap yang dianjurkan agar seorang Muslim tetap optimis, sabar, dan mampu menghadapi berbagai ujian dengan hati yang ikhlas. Sikap ini juga dapat memperkuat iman dan membantu seseorang menjalani hidup dengan tenang dan penuh rasa syukur. 

Terdapat sebuah hadits qudsi yang menyebutkan bahwa Allah SWT sesuai dengan persangkaan hamba-Nya. Pengertian dari hadits qudsi sendiri ialah wahyu dari Allah SWT yang diterima oleh Nabi Muhammad SAW yang bukan merupakan bagian dari Al-Qur'an, kemudian disampaikan kepada umat oleh Nabi sendiri. Hadits qudsi tersebut berbunyi:

وَعَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ – رَضِيَ اللهُ عَنْهُ – : أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ – صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ – ، قَالَ : ( يَقُوْلُ اللهُ تَعَالَى : أَنَا عِنْدَ ظَنِّ عَبْدِي بِي ، وَأَنَا مَعَهُ إِذَا ذَكَرَنِي ، فَإِنْ ذَكَرَنِي فِي نَفْسِهِ ، ذَكَرْتُهُ فِي نَفْسِي ، وَإِنْ ذَكَرنِي فِي مَلَأٍ ذَكَرْتُهُ فِي مَلأٍ خَيْرٍ مِنْهُمْ ) مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ

Artinya: "Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Allah Ta’ala berfirman: Aku sesuai persangkaan hamba-Ku. Aku bersamanya ketika ia mengingat-Ku. Jika ia mengingat-Ku saat bersendirian, Aku akan mengingatnya dalam diri-Ku. Jika ia mengingat-Ku di suatu kumpulan, Aku akan mengingatnya di kumpulan yang lebih baik daripada pada itu (HR. Bukhari, no. 6970 dan Muslim, no. 2675).

Hadits ini menjelaskan bahwa Allah akan selalu bersama hamba-Nya selama hamba tersebut mengingat-Nya. Allah akan mengingat hamba-Nya lebih banyak jika hamba tersebut mengingat-Nya dengan banyak. Allah juga akan mendekati hamba-Nya sehasta jika hamba tersebut mendekati-Nya sejengkal. 

Ada beberapa alasan mengapa penting bagi setiap Muslim untuk selalu berbaik sangka kepada Allah ;

Menjaga Kedamaian Hati

Berbaik sangka kepada Allah membantu menjaga kedamaian hati. Ketika seseorang memiliki keyakinan bahwa segala sesuatu yang terjadi adalah bagian dari rencana terbaik Allah, ia akan merasa lebih tenang dan tidak mudah stres. Hati yang tenang ini bisa menjadi sumber kekuatan untuk menghadapi berbagai kesulitan, karena ia yakin bahwa ada kebaikan yang tersembunyi di balik setiap ujian.

Dalam Al-Qur'an surat Ar-Rad ayat 28 dijelaskan bahwa orang-orang beriman selalu identik dengan kedamaian hati:

ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُم بِذِكْرِ ٱللَّهِ ۗ أَلَا بِذِكْرِ ٱللَّهِ تَطْمَئِنُّ ٱلْقُلُوبُ

Artinya: “(Yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram”.

Menghindari Sikap Putus Asa

Dalam Al-Qur'an surat Yusuf ayat 87, saat menceritakan tentang pesan Nabi Ya’qub kepada anak-anaknya yang akan mencari kabar tentang Nabi Yusuf AS, Allah berfirman:

وَلَا تَا۟يْـَٔسُوا۟ مِن رَّوْحِ ٱللَّهِ ۖ إِنَّهُۥ لَا يَا۟يْـَٔسُ مِن رَّوْحِ ٱللَّهِ إِلَّا ٱلْقَوْمُ ٱلْكَٰفِرُونَ

Artinya: "Dan janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah, kecuali kaum yang kafir."

Putus asa adalah sikap yang tidak dianjurkan, dan berbaik sangka kepada Allah dapat mencegahnya. Dengan bersikap optimis, seorang Muslim percaya bahwa setelah kesulitan akan datang kemudahan. Sikap ini dapat membantu menjaga semangat hidup dan terus berjuang meski keadaan sulit.

Meningkatkan Iman dan Taqwa

Sikap berbaik sangka kepada Allah juga merupakan bentuk penghambaan dan keyakinan yang mendalam kepada Allah. Keyakinan ini menunjukkan bahwa kita percaya sepenuhnya kepada ketentuan Allah dan berusaha menerima dengan ikhlas segala takdir-Nya. Hal ini akan memperkuat iman dan taqwa, membuat kita lebih dekat kepada Allah, dan lebih giat dalam menjalankan ibadah sebagai bukti syukur kita.

Menumbuhkan Rasa Syukur

Berbaik sangka kepada Allah berarti kita percaya bahwa semua yang diberikan oleh-Nya, baik nikmat maupun cobaan, memiliki hikmah yang baik. Dengan begitu, kita akan lebih mudah bersyukur dalam segala keadaan. Syukur yang tulus akan membawa lebih banyak kebaikan dan rahmat dari Allah.

Dalam surat Ibrahim ayat 7, Allah SWT berfirman:

وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِن شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ ۖ وَلَئِن كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِى لَشَدِيدٌ

Artinya: “Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih".

Membuka Jalan bagi Pertolongan Allah

Berbaik sangka kepada Allah juga merupakan cara untuk membuka jalan bagi pertolongan-Nya. Dalam surat Al-Baqarah ayat 214, Allah SWT berfirman tentang betapa dekatnya pertolongan Allah:

أَلَآ إِنَّ نَصْرَ ٱللَّهِ قَرِيبٌ

Artinya: "Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu amat dekat."

Dengan berbaik sangka, kita berharap pertolongan, kemudahan, dan kebaikan dari Allah, sehingga pikiran dan hati kita menjadi lebih terbuka terhadap rahmat-Nya.

Cara Menguatkan Sikap Berbaik Sangka kepada Allah

Setelah menyimak hadits qudsi dan ayat-ayat Allah terkait pentingnya berbaik sangka kepada Allah, maka bisa kita simpulkan bahwa beberapa upaya yang bisa kita lakukan untuk membentuk hal tersebut ialah:

Memperbanyak dzikir dan doa. Dengan sering berdzikir dan berdoa, kita akan merasa lebih dekat dengan Allah dan lebih mudah untuk bersikap husnudzan.

Memahami kebesaran Allah dalam Al-Qur'an. Al-Qur'an mengajarkan bahwa Allah Maha Pengasih, Maha Penyayang, dan Maha Bijaksana. Memahami hal ini akan memperkuat kepercayaan kita bahwa segala sesuatu yang ditetapkan-Nya adalah yang terbaik.

Bersabar dalam ujian. Sabar dalam menghadapi cobaan adalah bagian dari berbaik sangka. Dengan bersabar, kita mengakui bahwa Allah punya rencana indah di balik setiap kejadian.

Oleh karena itu, penting bagi kita untuk selalu berprasangka baik kepada Allah, terutama dalam menghadapi kesulitan atau cobaan. Jangan pernah meragukan kasih sayang dan rahmat Allah. Berprasangka baik kepada Allah akan membawa kebaikan bagi kita, baik di dunia maupun di akhirat.

Editor :  (Marthagon)


Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.

Posting Komentar