Kurikulum Sekolah Mengadopsi Lingkungan Kerja Pabrik
Kurikulum Sekolah Mengadopsi Lingkungan Kerja Pabrik
Nuansamedianews.com - Sekolah adalah tempat pendidikan bagi generasi anak bangsa dalam Memperoleh Pengetahuan dan Kemampuan Akademik
Fungsi sekolah adalah membantu anak untuk memperoleh pengetahuan dan kemampuan akademik. Di sekolah siswa memperoleh berbagai pelajaran mulai dari membaca, menghitung, pengetahuan agama, sains, sosial, teknologi, seni, olahraga dan lain sebagainya. Beberapa pelajaran yang bersifat akademik terkadang hanya dapat diperoleh dari sekolah. Di sini, kita dapat lihat dari bagaimana pengetahuan tertentu diberikan dan dilatih sehingga anak memiliki kemampuan khusus.
Selain memberikan latihan di bidang akademik, fungsinya yang lain adalah untuk mengembangkan keterampilan yang dibutuhkan anak dalam kehidupan sehari-hari dan pada saat mereka masuk dunia kerja. Keterampilan yang dimaksud bisa berupa hard skill maupun soft skill.
Hard skill berkaitan dengan kemampuan anak menguasai ilmu pengetahuan, teknologi, alat musik, sains, dan hal lain yang lebih bersifat teknis. Sedangkan, soft skill lebih mengarah pada kemampuan anak menguasai diri sendiri dan berhubungan dengan orang lain seperti, bekerja sama, bersosialisasi, memimpin, dan lain-lain. Keterampilan-keterampilan tersebut sebagian besar diasah di sekolah. Di sinilah fungsi sekolah terpenuhi yakni ketika keterampilan anak dapat bertambah dan berkembang.
Sekolah juga berfungsi untuk memfasilitasi anak untuk dapat bekerja sama dan bersosialisasi dengan orang lain. Di sekolah, anak bertemu dengan banyak orang dengan peran yang berbeda-beda. Anak jadi kenal akan posisinya. Di rumah mereka sebagai seorang anak dan berkomunikasi dengan orang tua, di sekolah mereka adalah seorang murid yang belajar bersama dengan teman dan guru. Pastinya di sekolah anak akan banyak bersosialisasi dengan murid-murid yang lain, entah pada saat mereka bermain ataupun saat belajar di kelas. Bahkan, pada kondisi tertentu mereka harus saling bekerja sama untuk mengerjakan tugas atau hal lainnya.
Setiap anak sudah menunjukkan minatnya terhadap sesuatu sejak kecil. Bahkan mereka sudah punya orientasi terhadap pekerjaan yang mereka minati yang dikenal sebagai cita-cita. Untuk anak pada usia TK, mereka sudah dapat memilih sejumlah pekerjaan sebagai cita-cita mereka dan memfasilitasi anak untuk dapat mencapai cita-cita tersebut.
Beberapa bidang pekerjaan menuntut jenjang pendidikan tertentu seperti minimal SMA/SMK atau perguruan tinggi. Hal ini didasarkan pada keterampilan yang dibutuhkan dan dinilai telah didapatkan pada jenjang pendidikan tersebut. Pada intinya, kemampuan dan keterampilan yang diperoleh di sekolah diharapkan dapat menciptakan pribadi yang unggul sesuai dengan cita-cita mereka masing-masing.
Semua anak perlu berkembang tidak hanya sebagai generasi yang cerdas, tetapi juga berbudi pukerti. Di sekolah, pendidikan yang diberikan tidak hanya untuk menambah ilmu, tetapi turut membentuk karakter anak. Beberapa cara sekolah membentuk karakter anak seperti menuntut anak untuk disiplin pada aturan sekolah, jujur kepada diri sendiri dan orang lain, tekun dan semangat dalam belajar, dan banyak lagi hal yang diajarkan di sekolah guna membentuk kepribadian anak.
Sekolah adalah lembaga penting yang diperlukan untuk perkembangan anak. Fungsi sekolah di atas dapat Anda lihat dan pelajari dengan mengetahui perkembangan anak Anda di sekolah dan sejauh mana sekolah sudah menjalankan fungsinya.
Tanpa kita sadari Kurikulum yang diajarkan di sekolah kadang meniru lingkungan kerja pabrik, dari 8 jam waktu sekolah, kalau mau ke toilet harus izin dulu, kalau bunyi bel itu tanda masuk, istirahat dan pulang sekolah. sama kan seperti di pabrik. Mental anak-anak dibentuk untuk menjadi patuh dan tidak banyak bertanya, dengan fokus pada ketaatan daripada kreativitas.
Kurikulum ini pertama di canangkan oleh seorang Pengusaha Amerika bernama John Rockefeller. Tujuan Rockefeller adalah untuk mencari karyawan yang patuh dan taat pada peraturan. Niat pengusaha minyak itu tercapai, karena sistem pendidikan baru ini menghasilkan pekerja yang patuh dan tidak memberontak. Sistem pendidikan yang diciptakan oleh Rockefeller kemudian menyebar ke seluruh dunia.
Adapun ucapan atau kutipan dari Rockefeller, "I don't want a nation of thinkers, I want a nation of workers," dalam bahasa Indonesia berarti “Saya tidak menginginkan negara pemikir, saya ingin negara pekerja.” jika kutipan ini benar adanya berarti sekolah publik dimasa itu dibuat untuk menciptakan masyarakat pekerja.
Jika dipikir-pikir lagi dimana sekolah publik dijadikan tempat untuk menciptakan kaum pekerja, memang seperti itu yang berasal dari tantangan kompleks dalam merancang sistem pendidikan yang mencakup berbagai kebutuhan dan kepentingan.
Di Indonesia, di mana di awal abad ke-20 sekolah masih minim dan hanya beberapa anak-anak yang bersekolah, saat itu sekolah memang digunakan untuk menciptakan pegawai pekerja, yang akan dipekerjakan untuk memenuhi pekerja terampil yang dibutuhkan Belanda pada waktu itu. Makanya sampai sekarang masih ada orang tua yang menyekolahkan anaknya untuk menjadi pegawai ketimbang menjadi pengusaha atau ekonomi kreatif lainnya.
Kita sebagai orang tua tidak bisa memaksakan kehendak kita untuk masa depan anak. Seorang anak adalah masa depan dan kemajuan bangsa, bukan penerus sebagai karyawan atau buruh bagi pengusaha untuk menjalankan roda usahanya. Tanamkan pada diri mereka sebagai seorang ekonom atau Usahawan yang membuat mereka mandiri bagi kehidupan mereka yang lebih baik kedepannya.
Editor : (Marthagon)
Posting Komentar