Kecerdasan Anak bersumber dari...?

Kecerdasan Anak bersumber dari...?

Ilustrasi 

Nuansamedianews.com - Kecerdasan anak adalah hasil gabungan genetik dari kedua orang tua (ayah dan ibu), dengan faktor lingkungan, nutrisi, stimulasi, dan pola asuh berperan sangat penting, meskipun banyak penelitian menunjukkan peran signifikan ibu karena kromosom X yang membawa banyak gen terkait fungsi otak, namun ayah juga berkontribusi besar melalui gen dan keteladanan serta lingkungan yang diciptakan. 

Sebuah studi menyebutkan bahwa faktor keturunan dari orang tua menyumbang sekitar 50% dari kecerdasan anak. Meski begitu, varian gen yang memengaruhi kecerdasan masih belum teridentifikasi secara spesifik, apakah berasal dari ibu atau ayah.

Namun, sebagian ahli menduga bahwa selain menentukan jenis kelamin, kromosom X disebut sebagai pembawa gen kecerdasan yang dianggap berperan penting dalam perkembangan otak dan kecerdasan anak.

Secara biologis, wanita memiliki 2 kromosom X (XX), sedangkan laki-laki hanya memiliki 1 kromosom X dan 1 kromosom Y (XY). 

Karena wanita membawa 2 kromosom X, banyak ahli berpendapat bahwa ibulah yang memiliki kemungkinan lebih besar untuk mewarisi kecerdasan kepada anak-anaknya, baik anak laki-laki maupun perempuan. 

Pada anak laki-laki, ibu hanya mewarisi kromosom X yang termasuk gen kecerdasan secara utuh dari sang ibu, sedangkan anak perempuan mewarisi kromosom X dari ibu dan ayahnya.

Memang tidak ada jalan yang pasti agar anak tumbuh menjadi generasi yang cerdas. Dikutip dari beberapa sumber, Berikut ini hal yang disarankan untuk dilakukan orangtua agar anak tumbuh cerdas, yaitu:

  • Ajarkan Keterampilan Sosial. Studi dilakukan di Pennsylvania State dan Duke University menunjukkan ada korelasi positif antara keterampilan sosial anak-anak di taman kanak-kanak dan keberhasilan mereka di awal masa dewasa. Caranya dengan mengajari anak-anak cara menyelesaikan masalah dengan teman, mendengarkan tanpa menyela, dan membantu orang lain di rumah.
  • Jangan Terlalu Melindungi. Di usia pengasuhan, banyak orangtua yang mengalami kesulitan untuk mengizinkan anak-anak menyelesaikan masalahnya sendiri. Orangtua gemas sendiri dan turun tangan langsung untuk membantu anak. Padahal, tindakan ini tidak tepat. Peneliti dari Universitas Harvard, Julie Lythcott-Haims berpendapat, membiarkan anak-anak membuat kesalahan dan mencari cara sendiri untuk memperbaikinya adalah hal yang baik untuk membuat mereka tumbuh cerdas. 
  • Dorong Anak Belajar Sejak Dini. Membaca untuk anak-anak dan mengajar mereka matematika sejak dini memengaruhi kemampuan akademis mereka kelak. Namun, penting juga untuk tidak membantu terlalu jauh apabila anak punya pekerjaan rumah dari sekolah. Jika orangtua terlalu banyak membantu, hal ini dapat menghambat kecerdasan mereka. 
  • Jangan Terlalu Lama di Depan Gadget. Terlalu banyak waktu menonton dikaitkan dengan obesitas, pola tidur yang tidak teratur, dan masalah perilaku. Selain itu, studi tahun 2017 oleh Greg L. West di University of Montreal mengungkapkan, terlalu banyak bermain game dapat merusak otak dan menyebabkannya kehilangan sel. Menurut American Academy of Pediatrics, waktu terbaik anak bermain gadget harus dibatasi, yakni dua jam sehari.
  • Jangan Terlalu Sering Memuji. Beberapa orangtua menemukan anak mereka ternyata lebih pintar dari yang kamu bayangkan. Namun, berhenti memujinya secara berlebihan. Penelitian di Universitas Stanford menunjukkan, memuji anak-anak secara berlebihan malah dapat membuat mereka tidak berusaha maksimal nantinya.

Untuk mengoptimalkan kecerdasan anak agar menjadi hebat dan pintar, Ada beberapa jenis makanan yang baik untuk meningkatkan kecerdasan otak anak, di antaranya:

  • Sayuran hijau, seperti bayam, Brokoli, dan sawi
  • Buah-buahan, seperti buah beri dan buah jeruk
  • Ikan berlemak sehat, seperti ikan salmon, sarden, dan ikan kembung
  • Telur, kacang-kacangan, dan biji-bijian

Selain itu, disarankan juga mengonsumsi susu pelengkap nutrisi untuk mendukung kecerdasan dan kemampuan belajar anak. Pilihlah susu dengan kandungan double biotics FOS:GOS dan tinggi DHA&EPA yang sudah teruji klinis mampu memperkuat imunitas dan bantu memaksimalkan inteligensi Si Kecil. 

Dengan rutin mengajarkan aktivitas yang positif kepada anak serta memenuhi kebutuhan nutrisi, diharapkan anak tumbuh menjadi pribadi yang sehat, cerdas, dan berprestasi. 

Namun, jika selama masa tumbuh kembangnya Anda melihat ada tanda-tanda gangguan pertumbuhan pada anak, seperti berat badan tidak normal atau anak mengalami stunting, segeralah konsultasikan ke Dokter untuk mengetahui penyebabnya serta mendapatkan penanganan yang dibutuhkan.

Editor (Marthagon)




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengenal Beberapa Jenis Santet, dan medianya...

Sudah Setahun Berjalan Biaya Pengujian Kendaraan Bermotor Bebas Biaya Alias Gratis.

Tim Sembilan : Harapan Masyarakat Perantauan Bukittinggi Agam Agar Paguyuban Jadi Satu