News Breaking
Live
wb_sunny

Breaking News

Kebohongan Berbuah Kemanisan Diawal, Kejujuran Pahitnya Mengawali.

Kebohongan Berbuah Kemanisan Diawal, Kejujuran Pahitnya Mengawali.

Kebohongan Berbuah Kemanisan Diawal, Kejujuran Pahitnya Mengawali.

Topeng Kebohongan 
Nuansamedianews.com - Perilaku jujur adalah perilaku yang teramat mulia. Namun di zaman sekarang ini, perilaku jujur amat sulit ditemukan. Meski rajin salat dan suka beramal saleh, belum tentu dapat memegang amanah dengan baik.

Saat ini, banyak orang yang penampilannya alim dan mencerminkan ahli ibadah, namun sifat kejujurannya masih sangat memprihatinkan. Didukung lagi dengan adanya argumen jujur itu membuat diri hancur.

Jujur dapat berarti mengungkapkan segala sesuatu, dalam beberapa kasus dapat menyebabkan masalah. Jujur dapat berarti menghadapi kenyataan yang pahit, misalnya kebenaran tentang diri sendiri yang menyebabkan perasaan tidak nyaman atau bahkan “hancur”.

Jujur dapat memiliki konsekuensi yang tidak terduga, seperti kehilangan pekerjaan, hubungan yang rusak, atau bahkan ancaman fisik, dalam beberapa kasus dapat menyebabkan “kehancuran”. Dengan begitu, banyak orang yang menyepelekan kejujuran dan lebih memilih untuk berbohong.

Jangan berbohong meski kebohongan itu menguntungkanmu, ketahuilah! sesungguhnya kebohongan itu hanya akan menyelamatkanmu untuk sementara waktu lalu menghancurkanmu untuk selamanya. 

Hadits nabi: 

"وَإِيَّاكُمْ وَالْكَذِبَ ، فَإِنَّ الْكَذِبَ يَهْدِيْ إِلَى الْفُجُوْرِ ، وَإِنَّ الْفُجُوْرَ يَهْدِيْ إِلَى النَّارِ ، وَمَا يَزَالُ الرَّجُلُ يَكْذِبُ وَيَتَحَرَّى الْكَذِبَ حَتَّى يُكْتَبَ عِنْدَ اللهِ كَذَّابًا 

Artinya: Dan jauhilah oleh kalian berbuat dusta, karena dusta membawa seseorang kepada kejahatan dan kejahatan mengantarkan seseorang ke neraka. Dan jika seseorang senantiasa berdusta dan memilih kedustaan maka akan dicatat di sisi Allah sebagai pendusta (pembohong). (HR Ahamad dan Bukhari)

Salah satu peristiwa buruk yang dialami manusia di alam kubur adalah mulutnya dirobek-robek hingga hancur berantakan, kemudian dikembalikan lagi seperti semula, lalu dirobek-robek lagi, begitu seterusnya hingga hari kiamat tiba. Ini adalah balasan yang akan diterima oleh orang-orang yang gemar berkata bohong.

Sewaktu bertanya kepada Jibril dan Mikail, Rasulullah SAW berkata kepada malaikat ini: "Beritahukanlah kepadaku tentang apa yang aku lihat" Kedua malaikat menjawab: Ya. Adapun orang yang engkau lihat dirobek mulutnya, dia adalah pendusta. Dia berbicara dengan kedustaan lalu kedustaan itu dinukil darinya sampai tersebar luas. Maka dia disiksa dengan siksaan tersebut hingga hari kiamat." (HR Bukhari).

Hadits tersebut di atas menjadi bukti kuat bahwa peristiwa buruk berupa dirobek-robek mulut seseorang di alam kubur adalah benar-benar nyata. Balasan ini akan terjadi pada setiap orang yang semasa hidupnya melakukan kerap berkata bohong.

Islam menganggap perbuatan berdusta atau berbohong ini sebagai perbuatan buruk yang dosa bila dikerjakan. Dengan kata lain, berdusta itu dilarang dalam Islam.

Dalam Al-Qur'an surat An-Nahl Ayat 105, Allah SWT berfirman,

إِنَّمَا يَفْتَرِى ٱلْكَذِبَ ٱلَّذِينَ لَا يُؤْمِنُونَ بِـَٔايَٰتِ ٱللَّهِ ۖ وَأُو۟لَٰٓئِكَ هُمُ ٱلْكَٰذِبُونَ

Artinya: Sesungguhnya yang mengada-adakan kebohongan, hanyalah orang-orang yang tidak beriman kepada ayat-ayat Allah, dan mereka itulah orang-orang pendusta.

Dusta atau bohong sendiri adalah perbuatan mengatakan sesuatu yang berbeda dengan kenyataan. Atau, berbeda antara sesuatu yang dinyatakan dengan kenyataannya.

Perbuatan bohong termasuk tanda-tanda dari orang munafik, sebagaimana dalam sabda Rasulullah SAW,
"Tanda orang munafik ada tiga: apabila berkata ia berdusta, bila berjanji ia ingkar, bila dipercaya ia khianat." (HR. Bukhari dan Muslim).

Ibnu Qayyim menilai bahwa berbohong termasuk dalam perkara-perkara haram. Perkara bohong yang paling besar dosanya adalah berkata yang mengada-ada (berdusta) tentang Allah tanpa ilmu. Sebab, syirik dan kekufuran tidak muncul kecuali dari kedustaan.

Dalam Al-Qur'an surat Al-Munafiqun ayat 1, Allah SWT menegaskan bahwa orang-orang yang berdusta termasuk orang munafik.

إِذَا جَآءَكَ ٱلْمُنَٰفِقُونَ قَالُوا۟ نَشْهَدُ إِنَّكَ لَرَسُولُ ٱللَّهِ ۗ وَٱللَّهُ يَعْلَمُ إِنَّكَ لَرَسُولُهُۥ وَٱللَّهُ يَشْهَدُ إِنَّ ٱلْمُنَٰفِقِينَ لَكَٰذِبُونَ
Artinya: Apabila orang-orang munafik datang kepadamu, mereka berkata: "Kami mengakui, bahwa sesungguhnya kamu benar-benar Rasul Allah". Dan Allah mengetahui bahwa sesungguhnya kamu benar-benar Rasul-Nya; dan Allah mengetahui bahwa sesungguhnya orang-orang munafik itu benar-benar orang pendusta

Berbohong akan membawa kerugian bagi pelakunya. Bahkan bukan hanya mendapatkan balasan dirobek mulutnya ketika di alam kubur, siksa bagi orang yang berbohong akan lebih pedih.

Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan Samurah bin Jundab, Rasulullah SAW menceritakan apa yang beliau temui dalam mimpinya: "Kemudian kami berangkat lagi mendatangi orang yang telentang pada tengkuknya. Ternyata ada orang lain yang berdiri di atasnya sambil membawa kait (yang terbuat) dari besi. Tiba-tiba dia datangi sebelah wajah orang yang telentang itu, lalu dia robek (dengan kait besi tersebut) mulai dari sebelah mulutnya hingga tengkuknya, mulai dari lubang hidungnya hingga tengkuknya, dan mulai dari matanya hingga tengkuknya."

Rasulullah SAW kemudian bersabda:
"Selanjutnya orang itu berpindah ke sebelah wajah lainnya dari orang yang telentang tersebut dan melakukan seperti yang dilakukannya pada sisi wajah yang satunya. Belum selesai, dia berbuat terhadap sisi wajah yang lain itu, sisi wajah pertama sudah sehat kembali seperti sediakala. Maka dia mengulangi perbuatannya, dia lakukan seperti yang dilakukannya pada kali pertama. Sesungguhnya laki-laki itu setiap keluar dari rumahnya ia berdusta (berbohong) yang kebohongannya sampai ke kaki-kaki langit (tersebar ke mana-mana)." (HR. Bukhari).

Demikianlah akibat dari perbuatan bohong. Berbohong begitu berbahaya lantaran perbuatan itu dapat menimbulkan rasa saling
membenci antara sesama. Oleh karenanya usahakan untuk selalu berkata dan berbuat jujur dalam segala kondisi.

Dari Ibnu Mas'ud Ra., ia berkata, Rasulullah SAW bersabda: "Sesungguhnya jujur itu menunjukkan kepada kebaikan, sedangkan kebaikan menuntun menuju surga. Sungguh seseorang yang membiasakan jujur niscaya dicatat di sisi Allah sebagai orang jujur. Dan sesungguhnya dusta itu menunjukkan kepada kemungkaran, sedangkan kemungkaran menjerumuskan ke neraka. Sungguh orang yang selalu berdusta akan dicatat sebagai pendusta." (HR. Bukhari dan Muslim).

Editor : (Marthagon)



Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.

Posting Komentar