Sebaiknya 6 Hal Ini Tidak Pernah Kamu Ceritakan Pada Orang lain
Sebaiknya 6 Hal Ini Tidak Pernah Kamu Ceritakan Pada Orang lain
Ilustrasi
Nuansamedianews.com - Terkadang saat berbicara dengan orang lain, kita kerap membahas berbagai topik mulai dari hal ringan hingga berat sekalipun. Selain sebagai bentuk komunikasi, percakapan seperti ini cenderung dilakukan untuk mengetahui lebih dalam lawan bicara atau untuk sekadar berbagi pandangan.
Dilansir dari laman Beutinesia, Ternyata ada beberapa hal yang sebaiknya tidak pernah kamu ceritakan pada orang lain. Menurut Ilmu Psikologi, terlalu banyak berbagi cerita dapat membuat seseorang menjadi rentan, merusak reputasi, atau bahkan membebani hubungan interpersonal.
Perlu diingat bahwa selektif dalam membahas topik tertentu bukan berarti merahasiakannya, melainkan tentang menjaga batasan yang sehat, serta melindungi kesejahteraan emosional dan mental.
Dikutip dari Times of India, ini 6 hal yang tidak boleh kamu ceritakan pada orang lain menurut ilmu Psikologi.
1. Cita-cita dan Rencana Masa Depan
Menurut ilmu Psikologi, terlalu banyak membicarakan impian atau tujuan masa depan sebelum mengerjakannya dapat menciptakan rasa pencapaian yang salah. Hal ini bisa membuat otak kita merasa telah mencapainya tanpa perlu usaha yang nyata, dan seringkali justru menggagalkan rencana. Selain itu, kamu mungkin menghadapi rasa putus asa atau sikap skeptis dari orang lain setelah mengungkapkan cita-cita dan rencana masa depan yang dapat menjatuhkan kamu. Oleh karena itu, lebih baik merahasiakan cita-cita dan tujuan masa depan hingga tercapai.
2. Kondisi Finansial
Berbicara secara terbuka mengenai pendapatan, utang, tabungan, kebiasaan belanja, atau sumber pendapatan seseorang dapat secara tidak sengaja menimbulkan ketidaknyamanan hingga kecemburuan dari orang lain.
Dalam ilmu Psikologi, ketika kamu membicarakan finansial dengan orang lain, hal itu seringkali memicu perasaan tidak aman atau persaingan dalam diri orang lain. Kamu sebaiknya tidak menceritakan hal-hal berkaitan kondisi finansial untuk melindungimu dari kebencian atau kecemburuan orang lain.
3. Masalah Keluarga
Hal lain yang sebaiknya jangan pernah dibicarakan dengan orang lain yaitu masalah keluarga. Perlu diingat bahwa setiap keluarga memiliki perjuangan dan masalah masing-masing.
Namun, berbagi cerita mengenai masalah keluarga dengan orang lain dapat menyebabkan kesalahpahaman, menimbulkan gosip tak diinginkan, hingga kerusakan jangka panjang.
Psikologi menunjukkan bahwa menceritakan masalah keluarga di depan umum sering membuat orang lain menghakimi kamu, karena mereka tidak mengetahui permasalahan lengkapnya. Mereka juga bisa memberikan nasihat yang bias. Di mana hal ini dapat memperparah konflik dalam keluarga itu sendiri jika diketahui publik.
4. Hal yang Dibenci
Memendam rasa dendam memang bisa ‘beracun’ bagi kesehatan mental seseorang. Namun, terus-menerus membicarakan hal tersebut justru bisa memperparah kerusakannya.
Psikologi menunjukkan bahwa melampiaskan emosi negatif secara berulang-ulang seringkali justru memperkuat kemarahan dan kepahitan, alih-alih menyembuhkannya. Lebih buruk lagi, berbagi cerita mengenai hal yang dibenci dengan orang lain dapat membuat kamu terlihat negatif atau tidak dapat dipercaya.
Selain itu, orang-orang yang berpura-pura menjadi temanmu dapat memanfaatkan informasi tersebut untuk melawanmu. Oleh karena itu, cobalah untuk memproses emosi kamu secara pribadi atau dengan bantuan profesional.
5. Kegiatan Amal yang Pernah Dilakukan
Membanggakan perbuatan baik seringkali mengurangi keasliannya. Psikologi menekankan bahwa kemurahan hati sejati berasal dari empati dan kasih sayang, bukan kebutuhan akan validasi eksternal dari orang lain. Oleh karena itu, membicarakan kebaikan atau amal yang pernah kamu lakukan mungkin terdengar seperti sedang menyombongkan diri.
6. Kelemahan yang Belum Teratasi
Kelemahan yang belum teratasi adalah keraguan, ketakutan, atau kekurangan yang kamu rasakan dan belum sepenuhnya dapat diatasi. Membicarakan kelemahan yang belum terselesaikan dapat membuatmu terlihat kurang percaya diri, atau mengundang nasihat dan manipulasi yang tidak diminta. Jika kamu memang ingin membicarakan masalah tersebut, sebaiknya kamu hanya menceritakan pada orang yang benar-benar dekat dan terpercaya.(***)
Posting Komentar