Kelahiran Setiap Anak Manusia dan Rezeki yang Menyertainya adalah Takdir yang Telah Ditetapkan oleh Allah SWT.

Kelahiran Setiap Anak Manusia dan Rezeki yang Menyertainya adalah Takdir yang Telah Ditetapkan oleh Allah SWT.


Ilustrasi 

Nuansamedianews.com - Menurut Al-Qur'an dan hadis, manusia diciptakan dari setetes mani yang bercampur (nuthfah amsyaj), yang merupakan kombinasi dari sperma pria dan sel telur wanitaProses ini dimulai dari nuthfah (setetes mani) yang berubah menjadi alaqah (segumpal darah), lalu mudhgah (segumpal daging), kemudian membentuk tulang, dan akhirnya dibungkus dengan daging sebelum menjadi makhluk yang sempurna. 

Menukil dari beberapa sumber, Dalam Islam, kelahiran setiap anak manusia dan rezeki yang menyertainya adalah takdir yang telah ditetapkan oleh Allah SWT. Hubungan antara keduanya sangatlah erat, sehingga orang tua tidak perlu khawatir kekurangan rezeki dengan kehadiran anak.

Sejak manusia berada dalam kandungan ibunya, Allah SWT telah mengutus malaikat untuk menetapkan empat hal, yaitu rezeki, ajal (batas waktu hidup), amal, dan nasibnya (celaka atau bahagia).Dengan demikian, setiap manusia tidak akan meninggal sebelum seluruh rezekinya diberikan.

Rezeki yang dijamin oleh Allah bukan hanya berupa materi seperti harta dan uang, tetapi juga meliputi hal-hal non-materi seperti kesehatan, kebahagiaan, kecerdasan, dan ketenteraman. 

Setiap anak yang dilahirkan ke dunia sudah membawa rezekinya masing-masing yang telah dijamin oleh Allah SWT. Kehadiran anak tidak akan mengurangi rezeki orang tua, justru seringkali membawa keberkahan. 

Al-Qur'an secara tegas melarang orang tua membunuh anak-anaknya karena kekhawatiran akan kemiskinan. Allah berfirman dalam Surah Al-Isra' ayat 31: 

وَلَا تَقْتُلُوْٓا اَوْلَادَكُمْ خَشْيَةَ اِمْلَاقٍۗ نَحْنُ نَرْزُقُهُمْ وَاِيَّاكُمْۗ اِنَّ قَتْلَهُمْ كَانَ خِطْـًٔا كَبِيْرًا ۝٣١Artinya: Janganlah kamu membunuh anak-anakmu karena takut miskin. Kamilah yang memberi rezeki kepada mereka dan (juga) kepadamu. Sesungguhnya membunuh mereka itu adalah suatu dosa yang besar.

Ayat ini menegaskan bahwa Allah-lah yang menanggung rezeki bagi anak dan orang tua.

Setiap makhluk hidup, baik manusia maupun jin, telah dijamin rezekinya oleh Allah. Tidak ada makhluk lain yang bisa mengambil rezeki yang telah ditentukan untuk kita, dan kita pun tidak bisa mengambil rezeki orang lain.

  • Anak adalah titipan sekaligus anugerah dari Allah, dan mengasuhnya dengan baik dapat meningkatkan derajat orang tua.
  • Beberapa hal yang dapat mendatangkan rezeki antara lain bersyukur, bekerja, beristighfar, menikah, memiliki anak, dan bersedekah.
  • Meskipun rezeki telah ditetapkan, hal ini tidak berarti manusia boleh berpasrah diri tanpa usaha. Manusia tetap diwajibkan untuk berusaha (berikhtiar) secara maksimal dalam menjemput rezekinya sesuai dengan perintah Allah. Dengan kata lain, takdir rezeki adalah kepastian, tetapi cara menjemputnya adalah sebuah ikhtiar. Allah memberikan rezeki kepada hamba-Nya yang bersyukur.

Editor: (Marthagon)


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Langkah Walikota Agung Nugroho Dengan Memberdayakan LPS di Tingkat Kelurahan, Atasi Darurat Sampah Pekanbaru

Dosa Jariyah. Dosa yang Tetap Terus Mengalir, Sekalipun Orangnya Telah Meninggal.

Mahasiswa Bangkep di Makassar Desak Pemerintah Bangun Asrama Permanen